Kamis, 19 Juni 2014

Tari Indang Badinding

A. Sejarah Tari Indang

Tari Indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari Minangkabau, Etnik Minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul Tari Indang adalah dari kata Indang atau disebut Badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil.

Pada awalnya kesenian tari indang bertujuan untuk keperluan dakwah Islam. Itu sebabnya, sastra yang dibawakan berasal dari shalawat Nabi Muhammad SAW atau hal-hal bertema keagamaan. Tari Indang berkembang dalam masyarakat tradisional Minangkabau yang menghuni wilayah kabupaten Padang Pariamam.

Nasrul Azwar, aktivis budaya yang tinggal di Padang menyebutkan, secara historis Indang merupakan hasil perkawinan budaya antara Minangkabau dan peradaban Islam abad ke-14. Pperadaban tersebut diperkenalkan pedagang yang masuk ke Aceh melalui pesisir barat Pulau Sumatra dan selanjutnya menyebar ke Ulakan-Pariaman.

Kalau dibedakan lebih dalam, Tari Indang muncul jenis-jenis nyanyian maqam, iqa'at dan avaz serta penggunaan musik gambus. Maqam menggambarkan tangga nada, struktur interval dam ambisius. Iqa'at menyimpan pola ritmik pada musik Islam. Avaz ialah melodi yang bergerak bebas tanpa irama dan diperkenalkanlah musik Islam.

Pentas Tari Indang biasa diramaikan oleh tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai 'anak indang'. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikir. Ya, memang Indang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat suara dana kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

Tari Indang kini tidak hanua dipentaskan saat upacara Tabuik. Tari ini pun sering dipentaskan pada berbagai acara lain, seperti acara Penyambutan Tamu Agung, Pengangkatan Penghulu di suatu desa, atau acara Festival Budaya. Tari Indang merupakan salah satu kekayaan kebudayaan nusantara. Tari ini merepresentasikan masyarakat Pariaman yang bersahaj, saling menghormati dan patuh kepada perintah Tuhan sesuai dengan budaya Melayu.

B. Makna Tari Indang

Tari Indang menyimpan makna yang sangat dalam soal kebesaran Islam dan Allah SWT dalam gerakan serta nyanyiannya. Unsur-unsur nada dan irama yang bersifat pujian dimasukkan ke dalam tarian ini. Secara umum, jika diikuti dari awal sampai akhir lalu dibedah, isi tarian ini adalah kisah kedatangan awal agama Islam di Minangkabau, yang banyak membentuk corak budaya di daerah ini hingga sekarang.

Akan tetapi, bahkan bagi yang bukan muslim atau orang luar Sumatra Barat, tarian ini tetap dianggap sebagai salah satu tarian khas Sumatera Barat yang dinamis, unik dan sangat berkesan. Selain itu, tarian ini sebenarnya merupakan satu bentuk dokumentasi sejarah dan budaya, karena 'merekam' kisah awal masuknya Islam ke Sumatra Barat.

C. Penampilan Kelompok Menari

Berdasarkan tugas Ilmu Budaya Dasar pada semester 2 (Genap) ini, saya mendapat kelompok menari untuk pengambilan nilai tugas tersebut. Kami menampilkan Tari Indang Badinding dengan anggota penari sebagai berikut,
Dari kiri ada Yudha Tri Anggoro, Erianti Anggraeni, Dhony Setiawan Eka, Sarah Dibah Fadli, Sugeng Laksono, Tika Apriyani (saya), Gilank Rangesti dan Alfathan Desta Mahatvayodha.

Yang ditengah adalah Dosen Mata Kuliah Ini bu Widio P.
Demikian tulisan ini, bila terdapat kesalahan mohon dimaklumi karena saya masih dalam tahap belajar dan SEMOGA BERMANFAAT!





http://www.wisatanews.com/
http://spectradancestudio.wordpress.com/
http://www.pelangiholiday.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan konten yang baik :