Minggu, 19 April 2015

Sejarah, Simbol Lambang & Perkembangan Terkini Perusahaan Telekmomunikasi di Indonesia, TELKOMSEL


Sejarah Telkomsel
Telkomsel merupakan salah satu operator telekomunikasi seluler GSM di Indonesia yang pernah meluncurkan layanan paskabayar pertamanya sekitar tanggal 26 Mei 1995. Pada saat itu kepemilikan saham Telkomsel dikuasai oleh PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%), dan Telkomsel pernah berhasil menjadi sebuah operator seluler pertama yang menawarkan layanan prabayar GSM di Asia pada November 1997.
Sepanjang sejarah Telkomsel, operator ini memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI (prabayar), KartuAS (prabayar) dan kartuHALO (paskabayar). Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel (35%). Telkom merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Pada tahun 1995, secara resmi Telkomsel mendapat izin untuk memberikan jasa telekomunikasi selular GSM-nya secara resmi, setelah sebelumnya sukses sebagai pilot project Telkom dalam proyek percontohan GAM do Batam. Berbeda dengan operator lain, sejarah Telkomsel dilanjutkan dengan mulai membangun jaringan dan melayani pelanggannya dari luar jawa seperti dari Batam, Medan dan daerah-daerah lainnya. Lalu pada tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil melayani seluruh propinsi yang di seluruh Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya pengoperasian layanan Telkomsel Ambon dan Jayapura.
Setelah berhasil meluncurkan produk paskabayarnya kartuHALO, Telkomsel kembali menjadi operator yang mempelopori kartu prabayar isi ulang di ASIA dengan meluncurkan produk pertamanya simPATI. Kartu simPATI tersebut diluncurkan saat krisis ekonomi melanda yaitu sekitar tahun 1997, karena hal itu pula Telkomsel memberikan solusi kepada para pengguna jasa selular untuk melakukan pengontrolan anggaran komunikasinya. Hal yang mengejutkan, Telkomsel berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9002 untuk Costumer Service On-Line dari PT Tuv Rheinland Jerman, di mana hal tersebut juga berarti menandai layanan pelanggan Telkomsel bahwa mereka telah memenuhi standarisasi mutu internasional.
Pada tahun 1998, Telkomsel membuat program baru untuk mengembangkan jaringannya dengan mencanangkan Word Class Operator sebagai tolak ukur standar layanan yang dimilikinya. Positioning baru untuk kartu prabayar Telkomsel yang dinamai dengan simPATI Nusantara tersebut bermottokan simPATI tetap terkendali. Kartu simPATI sebelumnya hanya bisa digunakan di area registrasinya saja, namun kini simPATI bisa digunakan di seluruh wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2000, Telkomsel juga mempelopori layanan Mobile Banking di Indonesia yang bekerja sama dengan Bank Panin. Hal ini merupakan salah satu inovasi Tekomsel dalam mengintegrasikan sistem teknologi telekomunikasi dan informasi dalam sistem banking. Sekitar akhir bulan Maret 2009, Telkomsel berhasil memiliki pelanggan sekitar 72.1 juta orang berdasarkan statistik industri yang mewakili pangsa pasar dengan perkiraan sekitar 50%. Telkomsel menyediakan layanan selular di Indonesia melalui produk dual band GSM 900-1800 MHz, jaringan 3G serta jaringan internasional melalui 341 mitra roaming internasional di 180 negara (menurut catatan akhir Maret 2009). Pada September 2006 pun Telkomsel berhasil menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan jaringan 3G.
Sungguh sangat beragam dan lika liku perusahaan telekomunikasi yang satu ini. Berbagai keberhasilan pun secara perlahan dan pasti membawa Telkomsel dan Apple South Asia Ltd untuk meluncurkan iPhone 3G di Indonesia pada tanggal 20 Maret 2009 lalu. Dan ini merupakan salah satu kesuksesan Telkomsel lainnya yang pastinya sangat membanggakan para pelanggan setianya.
Operator Telkomsel disebut-sebut memiliki jangkauan jaringan terbesar di Indonesia, di mana menyediakan jangkauan jaringan yang mencapai lebih dari 95% dari jumlah penduduk Indonesia dan di klaim bahwa Telkomsel merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang mencakup seluruh negara, provinsi dan kabupaten, baik kecamatan yang ada di Sumatra, Jawa maupun Bali. Perusahaan Telkomsel ini menawarkan GSM dual band (900 & 1800), GPRS, WiFi, EDGE dan teknologi 3G.

Slogan yang dimiliki oleh PT.TELKOMSEL adalah Begitu Dekat Begitu Nyata. Dengan slogan ini pula diharapkan dapat menjadikan TELKOMSEL sebagai perusahaan jasa telekomunikasi bergerak yang paling banyak jumlah pelanggannya serta selalu mengutamakan kualitas dan ketersediaan kapasitas jaringan terluas dalam menyediakan jasa pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.

Simbol Lambang
Makna Logo :
Lingkaran elips vertikal pada logo Telkomsel merupakan simbol yang melambangkan tekad untuk menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia (PT. Indosat) sebagai salah satu “The Founding Father”.
Heksagon abu-abu kehitam-hitaman pada logo Telkomsel, mengandung filosofi bahwa telkomsel siap mengayomi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sementara itu, warna abu-abu merupakan simbol warna logam yang menyiratkan kesejukan, keluwesan dan sikap fleksibel.
Pertemuan dua lingkaran elips berwarna putih, dimana kedua lingkaran elips tersebut berpotongan di atas heksagon merah yang membentuk huruf T yang merupakan huruf awal dari Telkomsel. Warna putih tersebut bermakna kebersihan, keterbukaan dan transparansi.
Slogan Telkomsel yang sering kita dengar melalui siaran iklan baik di radio maupun di televisi adalah “Begitu Dekat, Begitu Nyata”. Melalui slogan ini, Telkomsel memiliki harapan menjadi salah satu perusahaan jasa telekomunikasi dengan jumlah pelanggan terbanyak. Selain itu, Telkomsel berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan kualitas dan memperluas kapasitas jaringan serta memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggannya.


Sejarah Perkembangan Telkomsel
1995 - PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) didirikan yang ditandai dengan peluncuran kartuHalo paskabayar.
1996 - Telkomsel menyatukan negeri dengan menghadirkan layanan telekomunikasi selular ke seluruh propinsi di Indonesia.
1997 - Pertama di Asia yang memperkenalkan layanan prabayar simPATI.
1998 - Menjadi pemimpin industri selular di Indonesia.

2000 - Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Mobile Banking.
2001 - Pertama di Indonesia mengoperasikan GSM dualband pada frekuensi 900 dan 1.800 MHz.
2002 - Meluncurkan layanan WAP, web, dan data mobile berbasis SMS, dilanjutkan dengan GPRS.
2003 - Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan roaming internasional prabayar.
2004 - Meluncurkan prabayar Kartu As. Menerapkan teknologi EDGE sebagai teknologi roadmap berikutnya setelah GPRS. Bergabung dengan Bridge Alliance, aliansi regional telekomunikasi selular, untuk memberi manfaat lebih bagi pelanggan. Meluncurkan layanan Nada Sambung Pribadi (NSP).
2005 - Call Center Telkomsel meraih sertifikasi ISO 9001:2000.
2006 - Pertama di Indonesia meluncurkan layanan 3G.
2007 - Pertama di Indonesia meluncurkan layanan TELKOMSELFlash HSDPA. Pertama di Indonesia meluncurkan Telkomsel cash (TCASH), layanan uang digital melalui telepon selular.
2008 - Pertama di Asia menggunakan energi terbarukan (green energy) untuk BTS. Pertama di dunia menyediakan layanan suara dan data mobile di atas kapal PELNI yang memungkinkan pelanggan dapat berkomunikasi di tengah laut. Meluncurkan program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil, dan daerah perbatasan.
2009 - Meningkatkan jaringan Telkomsel menjadi HSPA+, dengan kecepatan akses data mencapai 21 Mbps guna memberikan layanan mobile broadband yang lebih baik.
2010 - Telkomsel menjadi satu-satunya operator selular yang menyediakan akses telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa melalui Program Desa Berdering. Pertama di Indonesia meluncurkan LangitMusik, layanan toko musik digital yang menyediakan fasilitas unduh lagu secara penuh. Pertama di Indonesia meluncurkan aplikasi Mobile Newspaper yang memungkinkan pelanggan membaca berita melalui telepon selular. Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan iklan mobile yang terarah sehingga memungkinkan pengiklan mencapai para pengguna Telkomsel. Pertama di Indonesia melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar Long Term Evolution (LTE).
2011 - Pertama di Indonesia mencapai 100 juta pelanggan. Operator pertama di Indonesia yang mempelopori inovasi pembayaran contactless melalui ponsel, yakni Tap-Izy.
 Pembangunan Fasilitas Research and Development (R&D) yang pertama kali di Indonesia guna pengembangan industri telekomunikasi selular.
 2012 - Pertama kali mengimplementasikan teknologi Wi-Fi Mobile Seamless di Indonesia, yang memungkinkan pelanggan untuk mentransfer koneksi jaringan 2G/3G secara otomatis ke akses high-speed data. Mencapai 125 juta pelanggan, yang semakin menegaskan posisi Telkomsel sebagai yang terdepan di industri telekomunikasi selular.

Telkomsel Penyedia Solusi Nirkabel Terkemuka di Indonesia
Telkomsel merupakan perusahaan telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia. Sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia, Telkomsel selalu berupaya menyediakan layanan seluler seluas-luasna berstandar layanan kelas dunia dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Adapun Misi yang diusung Telkomsel adalah “First choice wireless telecommunication solutions provider in Indonesia working in partnership with shareholders and  other alliances to create value for investors, EMPLOYEE and the nation”. Artinya, “Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia yang bekerjasama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi penanam modal, karyawan sekaligus negara”.
Budaya yang diterapkan di PT. Telkomsel adalah budaya perusahaan meliputi top MANAGEMENT, middle management, dan lower management. Hal yang diharapkan yaitu dapat menjadi komitmen dan tujuan bagi perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya.


Referensi :
http://portal.paseban.com/article/3401/sejarah-telkomsel
http://www.anneahira.com/logo-telkomsel.htm




Perkembangan Jaringan Telekomunikasi di Indonesia

Teknologi 4G adalah teknologi komunikasi seluler yang hangat diperbincangkan setelah beberapa operator seluler sudar mengujinya di beberapa kota besar. Teknologi ini memang tergolong baru di Indonesia. Padahal di beberapa negara maju, teknologi ini sudah diperkenalkan. Di Indonesia sendiri, teknologi komunikasi seluler banyak digunakan masih jaringan 3G. masih di beberapa tempat, jaringan yang tersedia masih 2G. teknologi ini tentunya adalah teknologi komunikasi seluler yang boleh dikatakan ketinggalan zaman.

Teknologi Komunikasi Seluler
Teknologi komunikasi di Indonesia sudah memasuki era 4G. sebelumnya, operator di Indonesia menggunakan jaringan teknologi 3G. jauh sebelumnya, teknologi yang digunakan adalah 2G dan 1G.

Teknologi 1G
Teknologi komunikasi seluler pertama adalah teknologi yang masih menggunakan sinyal analog untuk komunikasi. Teknologi ini diperkenalkan pada era 70-an tetapi baru efektif digunakan pada tahun 80-an.
Teknologi jaringan saat itu hanya dapat berkomunikasi lewat suara saja alias panggilan telepon. Kehadiran teknologi ini membuat era komunikasi melangkah ke arah yang lebih baru, yakni penggunaan telepon genggam. Saat itu, telepon genggam yang populer adalah Motorola DynaTAC.

Teknologi 2G
Memasuki tahun 90an, teknologi seluler memasuki tahap berikutnya. Penandaannya adalah pergantian teknologi sinyal radio yang digunakan. Bila pada generasi pertama, teknologi yang digunakan adalah teknologi sinyal analog, maka pada generasi ini teknologi yang digunakan adalah jaringan sinyal digital.
Kehadiran teknologi ini mengawali semakin populernya penggunaan telepon seluler. Terutama karena teknologi pengiriman pesan singkat (SMS) dan pesan bergambar sudah diperkenalkan. Pada teknologi ini juga terdapat dukungan terhadap teknologi layanan suara yang lebih baik dan dukungan akses data.

Teknologi 2,5G dan 2,75G
Pada perkembangannya, teknologi 2G mengalami peningkatan. Teknologi ini sudah mendukung kecepatan transfer data hingga 50 kbps. Teknologi ini disebut 2,5G. istilah ini mengacu karena teknologi 2,5G merupakan gabungan dari teknologi 2G dan GPRS (General Packer Radio Service).
Selanjutnya, teknologi komunikasi 2G memiliki peningkatan lain dengan dukungan teknolohi Enchanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) yang kemudian populer disebut sebagai 2,75G. dengan menggunakan jaringan 2G EDGE, kecepata transfer data yang bisa dicapai bisa mencapai 1Mbps.

Teknologi 3G
Teknologi jaringan seluler generasi ketiga atau 3G diperkenalkan pada tahun 1998. Teknologi inilah yang kemudian disebut sebagai teknologi awal dari mobile broadband. Berkat teknologi 3G orang-orang bisa mengakses internet tidak hanya melalui jaringan kabel, tetapi jaringan data. Kecepatan koneksi datanya juga lebih cepat.
Karena itu, pada perkembangannya, teknologi 3G mendukung aktivitas transfer audio, gambar dan video. Pad ajaringan inilah banuak orang memanfaatkannya untuk streaming video ataupun melakukan aktivitas video call.

Teknologi 3,5G dan 3,75G
Teknologi 3G diklaim mampu mencapau kecepatan data hingga 2 Mbps dan 348 kbps. Namun, teknologi ini ternyata memiliki potensi kecepatan yang lebih baik, karena itu muncul varian teknologi 3G yang lebih maju  atau sering disebut teknologi 3,5G atau HSPA (High Speed Packet Acces). Teknologi ini mendukung kecepatan data untuk download hingga 14 Mbps dan untuk upload 5,6 Mbps. Kemudian, teknologi ini mengalami peningkatan.
Muncuk istilah HSPA+ atau teknologi 3,75G. dengan teknologi ini, kecepatan yang bisa dicapai adalah hingga 168 Mbps untuk download dan 22 Mbps untuk upload. Di indonesia sendiri, banyak operator berjalan di teknologi HSPA ini. Sayangna, tidak semua daerah memiliki kecepatan yang sama karena bergantung pada BTS dan hal-hal teknis lainnya.

Teknologi 4G
International Telecommunications Union-Radio communication sector atau ITU-R adalah lembaga yang mengatur tentang urusan komunikasi radio. Lembaga ini juga yang mengatur apakah sebuah jaringan sudah memasuki generasi baru atau tidak. Misalnya adalah ketika jaringan yang disebut LTE atau Long Term Evolution diperkenalkan.
Teknologi LTE ini diklaim sebagai teknologi jaringan 4G atau generasi keempat. Tetapi menurut standar ITU-R teknologi LTE belum bisa dikatakan sebagai teknologi 4G karena tidak mencapai standar 4G. teknologi ini lebih tepat disebut sebagai teknologi pra-4G karena teknologi ini hanya mencapai download hingga 100 Mbps dan Upload hingga 50 Mbps.
ITU-R menyatakan bahwa untuk memenuhi standar teknologi 4G, dukungan kecepatan unduh haruslah mencapai 1 Gbps dan upload hingga 500 Mbps. Teknologi ini yang kemudian nantinya disebut Long Term Evolution-Advance (LTE-A).
Indonesia saat ini baru memiliki tiga operator seluler penyelenggara teknologi 4G, yakni Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Teknologi 4G yang digunakan juga masih sangat terbatas. Sebenernya Indonesia masih bisa mengeksplorasi teknologi 3G karena kecepatan akses datanya sudah cukup memadai. Setidaknya teknologi 3G harus sudah menjangkau seluruh kawasan Nusantara sebelum memasuki era 4G.

Menurut saya, perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia sudah semakin baik hingga kini, dimanapun kita bisa melakukan aktivitas menggunakan jaringan telekomunikasi ini. Namun sayangnya, pekembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia ini masih tertinggal dengan negara-negara lain yang sudah lebih di depan kita. Kecepatan internet di beberapa negara juga tidak mengalami buffering seperti di beberapa daerah di Indonesia. Semoga saja kedepannya jaringan telekomunikasi ini semakin lebih baik ini yang dapat membantu kita melakukan aktivitas lebih mudah.

Budaya Kreatif dan Inovasi


Klik disini untuk melihat lebih lengkap..