Minggu, 05 Oktober 2014

Buah Pepaya

Selamat Malam..
Kali ini saya mau bercerita pengalaman mengenai buah pepaya hehehe
Berawal dari sulitnya buang air besar yang akhir-akhir ni saya alami. Sebelumnya kamar mandi dirumah menggunakan closet jongkok, semenjak nenek sering menginap dirumah dan susah untuk jongkok digantilah closet menjadi duduk. Kadang buang air besar lancar dan kadang sulit. Mungkin karena saya kurang banyak mengkonsumsi serat dan air putih, tetapi setelah saya makan semua serat buang air besar pun tetap sulit. Saya berpikir apakah ini penyebab lain dari closet duduk yang saya baru adaptasi? ahaha ya begitulah...

Lalu saya penasaran apakah pepaya akan ampuh bila dikonsumsi? Saya mencoba mengkonsumsi buah pepaya setiap pagi setelah bangun tidur dan tidak lupa minum air putih dua gelas untuk membantu mules haha.. Dan subhanallah, ternyata ampuh saya menjadi teratur untuk buang air besar yang tadinya 2 kali dalam seminggu sekarang hamping 1-2 hari bisa buang air besar, alhamdulillah O:)

Nah sedikit bercerita sepertinya oke jika saya berbagi informasi mengenai buah pepaya yang ternyara bukan hanya untuk membantu buang air besar tetapi banyak khasiat lainnya untuk kesehatan tubuh kita, berikut informasinya :

Pepaya mempunyai nama latin Carica papaya dan termasuk dalam famili Caricaceae. Pohon pepaya ini berasal dari daerah Meksiko dan biasa di tanam di pekarangan rumah atau kebun. Buah pepaya yang sudah matang berwarna orange atau merah muda. Rasanya manis dan mengandung banyak air.

Meski buah pepaya termasuk buah yang murah dan mudah didapat, namun jangan pernah memandang remeh soal khasiatnya. Sejak dulu, buah pepaya dipercaya memberikan banyak manfaat bagi manusia. Baik untuk kesehatan maupun kecantikan.

Kandungan Nutrisi Buah Pepaya


Namun, sebelumnya anda harus tahu lebih dulu apa saja nutrisi yang terkandung dalam buah pepaya ini:
Vitamin A (1.750 IU)
Vitamin B ( 0.03 mg)
Riboflavin (0.04 mg)
Niacin (0.3 mg)
Vitamin C (56 mg)
Kalsium (20 mg)
Zat Besi (0.3 mg)
Fosfor (16 mg)
Kalium (470 mg)
Lemak (0.1 gr)
Karbohidrat (10 gr)
Protein (0.6 gr)
Kalori (39)


Manfaat dan Khasiat Buah Pepaya


Berkat kandungan nutrisi di dalamnya, buah pepaya menjadi buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa khsiat kesehatan dari buh pepaya untuk tubuh manusia.

Mengatasi Gangguan Pencernaan
Buah pepaya mengandung enzim papain dan serat yang dapat membantu mengatasi masalah lambung dan gangguan pencernaan seperti susah buang air besar dan efektif untuk mencegah wasir. Penelitian juga membuktikan bahwa kandungan papain dalam buah pepaya dapat membunuh parasit yang mengganggu aktivitas pencernaan dalam usus.

Mencegah Flu
Kandungan vitamin C pada buah pepaya dapat memperbaiki sistem imunitas tubuh dan mencegah serangan penyakit seperti batuk, pilek, hingga kanker

Menjaga Kesehatan Ginjal
Selain buahnya, biji pepaya juga mengandung nutrisi penting untuk kesehatan. Biji pepaya mengandung flavonoid dan phenotic, sebuah zat aktif yang berperan penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Mencegah Serangan jantung dan Stroke
Kandungan antioksidan yang tinggi pada buah pepaya dapat mencegah oksidasi kolesterol dan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Mempertajam Penglihatan
Jika Anda memiliki masalah kesehatan mata, sebaiknya rajin-rajinlah mengonsumsi buah pepaya. Buah ini mengandung betakaroten yang dapat dikonversi menjadi vitamin A untuk menjaga kesehatan mata Anda.

Mencegah penuaan dini
Kandungan antioksidan di dalam pepaya bermanfaat menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai masalah di kulit, misalnya seperti flek, keriput, dan sebagainya.

Kesehatan Kulit
Kandungan vitamin A, C dan E sendiri baik untuk kesehatan kulit. Selain membantu melembabkan, vitamin tersebut juga dapat membantu mengembalikan kulit kusam menjadi cerah dan lebih segar.

Vitalitas Pria
Kandungan enzim arginine di dalam pepaya, efektif mendongkrak aliran darah di area mr P. Arginine mendorong asam nitrat tubuh untuk merilekskan otot-otot di sekitar pembuluh darah, sehingga mr P membesar dan aliran darah di area tersebut lebih lancar.

Antiradang
Kandungan papain dan chymopapain yang bisa meredakan peradangan dan mempercepat penyembuhan luka bakar. Manfaat inilah yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membantu menyembuhkan berbagai luka di kulit, psoriasis dan berbagai penyakit kulit lainnya.

Kesehatan Pencernaan
Tidak hanya memperlancar buang air besar, pepaya dapat membantu membersihkan usus Anda dari racun-racun yang tak sengaja diserap tubuh. Adalah kandungan serat dan antioksidannya, yang dapat mengangkat dan membersihkan bagian usus dan membawanya melalui saluran pembuangan.

Referensi :
http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2014/01/kandungan-dan-manfaat-buah-pepaya-untuk.html

Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi

1.     CIRI-CIRI ORGANISASI

Ada tiga cirri organisasi yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Adanya sekelompok orang.
- Antar hubungan.
- Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Adanya Sekelompok Orang
Organisasi besar atau kecil tentu tidak boleh mengabaikan adanya orang-orang di dalam organisasi. Baik secara individu maupun kelompok, orang-orang tersebut tentu mempunyai berbagai kepentingan.

Kepentingan orang-orang tersebut dalam organisasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : Kepentingan Individu, Kepentingan Kelompok dan Kepentingan Organisasi

Antar Hubungan
Antar Hubungan sebagai cirri kedua dari organisasi. Hanya orang-orang dalam organisasi akan menciptakan suatu hubungan. Hubungan tersebut dapat bersifat pribadi, dapat pulabersifat hubungan kerja. Hubungan-hubungan ini akan merupakan kunci keberhasilan organisasi. Dengan demikian akan disadari bahwa tidak etislah apabila seseorang hanya berkeja untuk kepentingannya sendiri. Demikian pula kelompok. Maka akan terciptalah suatu suasana keja sama atau koordinasi yang baik dalam melaksanakan kegiatan dalam menuju tercapainya tujuan organisasi. Bekerja yang terkotak-kotak bukanlah merupakan kamus dalam melaksanakan kegiatan, tetapi koordinasi merupakan kunci keberhasilan organisasi.

Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan
Adanya struktur organisasi akan mencerminkan hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan organisasi. Kerja sama yang harmonis merupakan suatu kiat untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tetapi koordinasi yang baik tersebut harus tetap didasari oleh hak, kewajiban dan tanggung jawabmasing-masing individu, untuk mencegah adanya kerja yang tumpang tindih, ataupun seseorang merampas tugas dan pekerjaan orang lain. Hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing individu mutlak perlu disadari agar tidak terjadi mismanagement.

2.     UNSUR-UNSUR ORGANISASI

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsure-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau jetatakembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing0-masing dan para pekerja. Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi organisasi.

Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota  atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer dan pekerja, secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi organisasi.

Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program dan pola.

Peralatan adalah unsure keempat yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi. Kebijaksanaan, strategi, anggaran dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan juga beberapa tujuan tertentu.

3.     TEORI ORGANISASI

Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

-       Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

-        Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.

Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
a.       Pembagian kerja (division of work)
b.      Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
c.       Disiplin (discipline)
d.      Kesatuan perintah (unity of command)
e.      Kesatuan pengarahan (unity of direction)
f.        Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
g.       Balas jasa (remuneration of personnel)
h.      Sentralisasi (centralization)
i.         Rantai scalar (scalar chain)
j.        Aturan (oreder)
k.       Keadilan (equity)
l.         Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
m.    Inisiatif (initiative)
n.       Semangat korps (spirit de corps)

Referensi :
Hardjito, Drs. D. (1995), Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada
Buku Teori Organisasi Umum 1
http://tips-teknologi.blogspot.com/2011/10/ciri-ciriunsur-dan-teori-organisasi.html

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

1.      Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perguruan tinggi atau univeritas adalah sebuah organisasi. Organisasi memiliki tiga ciri umum.

Organisasi mempunyai tujuan tertentu. Tujuan ini biasanya diungkapkan dalam rangka sebuah sasaran atau serangkaian sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Organisasi terdiri atas manusia-manusia. Satu orang yang bekerja sendirian bukanlah sebuah organisasi. Dan untuk menjalankan pekerjaan yang perlu agar organisasi tersebut mencapai sasarannya dibutuhkan orang-orang. Semua organisasi mengembangkan suatu struktur secara sengaja agar anggota-anggotanya dapat melaksanakan pekerjaan mereka.

2.      Hubungan Manajemen dan Organisasi
Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif. Dengan melalui orang lain.

Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
--   Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
-- Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
-- Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.

Empat fungsi manajemen untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :

Perencanaan (planning)
      Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya 
Pengorganisasian (organizing)
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat.
Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana.
Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.

3.      Hubungan Manajemen dan Tata Kerja
Tata Kerja atau metide adalah satu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di bawah ini :
-- Manajemen
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.


-- Tata Kerja
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

4.      Hubungan Manajemen, Organisasi dan Tata  Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbale balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.Tata Kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep ini, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Referensi :
Kertonegoro, S. (1994), Manajemen Organisasi, Edisi 1, Jakarta, PT Widya Press  Jakarta
Robbins, S.P. dan Coulter, M. (1999), Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, Jakarta, PT Prenhallindo
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
http://rianprasetyamulya.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html

Millenium Development Goals (MDGs) 2015

Tujuan Pembangunan Milenium adalah berupa 8 butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Ini adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan dari 189 negara PBB yang mulai dijalankan pada bulan September 2000.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat KTT Milenium di New York pada bulan September 2000.
Pemerintah Indonesia turut menandatangani Deklarasi Milenium tersebut yang berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam MDGs itu sebagai satu paket tujuan.

8 TUJUAN DEKLARASI MILENIUM

1.       Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
2.       Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
3.       Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
4.       Menurunkan angka kematian anak.
5.       Meningkatkan kesehatan ibu.
6.       Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.
7.       Memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan
8.       Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM DI INDONESIA

Setiap Negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDGs. Pemerintahan Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi Bappenas dibantu dengan Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG pertamanya yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut.
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan implementasinya di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah Asia dan Pasifik. 

PENCAPAIAN MDGS 2015 DI INDONESIA

MDG 1 - Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan ekstrem posisi awal tahun 1990 sebanyak 20,6 % telah bergeser sebanyak 7,5 % di tahun 2010. Indonesia terus bertekad dapat mencapai target MDGs pada tahun 2015.

Saat ini Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah. Indikatornya adalah karena penghasilan masyarakat Indonesia berdasarkan Gross National Index (GNI), yang dihitung dari nilai pasar total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, penghasilan perkapita Indonesia tahun 2007 adalah US$ 1.650. Nilai ini setara dengan negara lainnya, maka Indonesia masuk urutan ke -142 dari 209 negara (UNDP, 2008).

Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, indikator nya US$ 1,00 per kapita perhari menjadi setengahnya. Kemajuan ini telah dicapai untuk menurunkan tingkat kemiskinan, garis kemiskinan nasional sebesar 13,33% (2010) menuju target 8-10% pada tahun 2014. Pravalensi kekurangan gizi pada balita menurun dari 31% pada tahun 1989 menjadi 18,4% pada tahun 2007, diperkirakan indonesia mencapai target MDGs 15,5% pada tahun 2015.

MDG 2 & 3 - Indonesia dalam mencapai target MDGs mengenai pendidikan dasar dan melek huruf sudah menuju pencapaian target 2015. Indonesia menetapkan pendidikan dasar melebihi target MDGs dengan menambahkan sekolah menengah pertama sebagai sasaran pendidikan dasar universal. Pada tahun 2008/2009, angka partisipasi kasar (APK) SD/MI termasuk paket A mencapai 116,77% dan angka partisipasi murni (APM) sekitar 95,23%. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan pemerintah telah mendorong meningkatkan kesetaraan gender di semua jenjang dan jenis pendidikan. Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki laki di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama berturut turut sebesar 99,73% dan 101,99% pada tahun 2009, dan rasio melek huruf perempuan terhadap laki laki pada kelompok usia 15 sampai 24 tahun mencapai 98,85%.

MDG 4 & 5 - Menurunkan angka kematian anak telah menunjukkan angka yang signifikan sekali dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan tercapai. Di indonesia, angka kematian ibu melahirkan (MMR/maternal mortality rate) menurun dari 390 tahun 1991 menjadi 228 per 100.000  kelahiran hidup. Upaya menurunkan angka kematian ibu didukung dengan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmeet need yang dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.

MDG 6 - Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di indonesia terutama pada kelompok resiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di indonesia meningkat dua kali lipat antara tahun 2004 dan 2005. Angka kejadian malaria per 1000 penduduk menurun dari 4,68 tahun 1990 jadi 1,85 tahun 2009.

MDG 7 - Tingakt emisi gas rumah kaca di indonesia cukup tinggi walaupun upaya peningkatan luas hutan, pemberantasan pembalakn hutan, dan komitmen untuk melaksanakan kebijakan penurunan emisi karbon dioksida dalam 20 tahun kedepan telah dilakukan. Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak meningkat dari 37,73 persen tahun 1993 jadi 47,71 persen tahun 2009. Proporsi rumah tangga dengan akses sanitasi layak meningkat dari 24,81 persen tahun 1993 jadi 51,19 persen tahun 2009.
Sumber: UNDP

KONTROVERSI DI INDONESIA

Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015 akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung beban pembayaran utang yang sangat besar. Program-programMDGs seperti pendidikan, kemiskinan, kelaparan, kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan membutuhkan biaya yang cukup besar. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, per 31 Agustus 2008, beban pembayaran utang Indonesia terbesar akan terjadi pada tahun 2009-2015 dengan jumlah berkisar dari Rp97,7 triliun (2009) hingga Rp81,54 triliun (2015) rentang waktu yang sama untuk pencapaian MDGs. Jumlah pembayaran utang Indonesia, baru menurun drastis (2016) menjadi Rp66,70 triliun. Tanpa upaya negosiasi pengurangan jumlah pembayaran utang Luar Negeri, Indonesia akan gagal mencapai tujuan MDGs.

Menurut Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Don K Marut Pemerintah Indonesia perlu menggalang solidaritas negara-negara Selatan untuk mendesak negara-negara Utara meningkatkan bantuan pembangunan bukan utang, tanpa syarat dan berkualitas minimal 0,7% dan menolak ODA (official development assistance) yang tidak bermanfaat untuk Indonesia. Menanggapi pendapat tentang kemungkinan Indonesia gagal mencapai tujuan MDGs apabila beban mengatasi kemiskinan dan mencapai tujuan pencapaian MDG pada tahun 2015 serta beban pembayaran utang diambil dari APBN pada tahun 2009-2015, Sekretaris Utama Menneg PPN/Kepala Bappenas Syahrial Loetan berpendapat apabila bisa dibuktikan MDGs tidak tercapai di 2015, sebagian utang bisa dikonversi untuk bantu itu. Pada tahun 2010 hingga 2012 pemerintah dapat mengajukan renegosiasi utang. Beberapa negara maju telah berjanji dalam konsesus pembiayaan (monetary consensus) untuk memberikan bantuan. Hasil kesepakatan yang didapat adalah untuk negara maju menyisihkan sekitar 0,7% dari GDP mereka untuk membantu negara miskin atau negara yang pencapaiannya masih di bawah. Namun konsensus ini belum dipenuhi banyak negara, hanya sekitar 5-6 negara yang memenuhi sebagian besar ada di Skandinavia atau Belanda yang sudah sampai 0,7%.

Menurut Pendapat Saya, Indonesia sudah banyak membuat kemajuan dalam pencapaian MDGs 2015, bisa dilihat pada poin-poin pada Pencapaian MDGS 2015 di Indonesia. Indonesia sudah bekerja keras untuk meningkatkan mutu negara dalam mencapai target dengan menurunkan angka-angka yang tinggi. Namun tetap ada kendala pada pencapaian target tersebut, yaitu kendala pada utang dengan pihak luar. Karena masalah ini, pencapaian pun pasti akan terhambat dan bisa menyebabkan kegagalan pencapaian mdgs 2015. Maka dari itu, sebaiknya dari diri sendiri pun harus bisa membantu Negara kita ini dengan menyiapkan mental, mengembangkan kemampuan dan keterampilan pribadi serta mempersiapkannya untuk menghadapi pasar bebas yang sebentar lagi akan kita hadapi, agar kita bisa bersaing dengan pesaing luar. Jika kita tidak mempersiapkan itu semua, kita akan tertinggal dibelakang dan bisa kalah dalam bersaing karena ketidaktahuan akan keterampilan dari diri sendiri. Dengan begitu Negara Indonesia pasti akan bisa setara dalam menghadapi pesaing dari Negara berkembang dan Negara maju lainnya. Tetap semangat untuk memajukan bangsa Indonesia yang kuat ini!

Referensi :
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/02/04/pencapaian-mdgs-2015-di-indonesia-629534.html