Kamis, 14 November 2013

Panic, afraid, but Hopeful

Good Evening! Malam ini saya pengen berbagi cerita masa lalu kira-kira bulan Juli 2011.

Mau curhat sedikit dulu deh biar kalian ngerti baca postinganku kali ini. Jadi, di salah satu bagian di tubuhku ada satu benjolan yang cukup besar dan benjolan ini tidak biasa. Letaknya di bagian organ penting yaitu payudara. Benjolan itu biasa disebut tumor *dalam kedokteran semua benjolan disebut tumor* tapi dilihat dari jeniasnya tumor bermacam-macam, ada jerawat, bisul, dan tumor-tumor yang jinak bahkan ganas. Pokoknya itu semua sebutan untuk tumor.

Menurut biopsy dokter di RS BHAKTI YUDHA benjolan ini disebut Tumor Giant Fam. Giant karena ukuran tumornya udah lumayan besar, begitu kata dokter pas periksa waktu sebelum Ujian Keanikan Kelas 2011. Kata dokter mesti cepet operasi pengangkatan. Alhasil shock bangetttt mau menjelang ulangan dikabarin kaya gitu. Gilaaa pengen nangis dagdigdug serrrrrr!!! rasanya. Masalahnya kan saya belum pernah operasi bedah kaya gini. Di rumah bawaannya pengen nangis dan akhirnya saya cerita ke Wawan, Alhamdulillah Wawan bisa nenangin hati saya dan mulai sedikit reda atas rasa panik, takut dan sebagainya yang campur aduk, nano-nano lah kaya permen tuh...

Karena saya gak mau langsung operasi gitu aja, pasti ada bekasnya nanti dan orangtua pun masih mikir-mikir dulu akhirnya kita semua mencari solusi alternatifnya dengan mencari buku-buku panduan pengobatan alternatif gitu. Akhirnya saya dapet alternatif menggunakan buah Sirsak, ternyata buah ini banyak sekali khasiat dan maanfaatnya. Saya pake daun sirsaknya yang kemudian direbus beberapa helai hingga warnanya kecoklatan seperti warna teh. Menggunakan daun sirsak karena untuk penyakit tumor dijelaskan di buku itu untuk meminum air rebusan daun sirsak untuk mencegah dan mengurangi. Belum ketahuan ada perubahan atau engga tapi banyak juga temen dari ibu yang gejala kaya saya ini mengkonsumsinya daun sirsak juga.

Saat itu hari Rabu, ibu saya memutuskan untuk men-check up lagi disalah satu yayasan khusus penyakit seperti saya ini yaitu YKI (yayasan kanker indonesia) ini spesialis buat segala macem benjolan-benjolan pada manusia. Hasil dari check up-nya belum ketahuan pasti apakah jinak atau ganas, parah atau tidak dsb kata dokter, karena masih pemeriksaan tangan buat surat pengantar periksa lainnya. Setelah itu ibu saya balik ke loket rumah sakit dengan membawa surat pengiring check up dalam dan ternyata hari Jumat kemudian saya harus balik lagi untuk melakukan USG. Bukan berarti saya hamil yaaa -____- tapi buat ngecek benjolan ini dari dalam dan baru bisa ketahuan nanti hasilnya  trus harus diapakan benjolan ini hmm...... Dasar benjolan ngerepotin.. hehe
Saya sih siap tidak siap kalo di suruh operasi, tapi pada saat itu pikiran saya hanya ingin cepat sembuh dan normal lagi :'(

Setelah hasil semua keluar dokter pun mendiagnosis bahwa tumor itu harus segera diangkat agar tidak semakin besar dan berbahaya. Dokter pun membuat surat pengantar ke dokter spesialis bedah. Saya pergi ke RS HERMINA DEPOK untuk memberikan surat pengantar tersebut. Saya pun menjalani berbagai ritual sebelum operasi, check up semua dan ke dokter anastesi.

Malam sebelum operasi tiba saya harus menginap di rumah sakit, karena operasi akan dimulai pukul 07.00 pagi. Agar tidak telat saya diharuskan menginap semalam. Keesokan paginya pukul 05.00 pagi suster membangunkan saya untuk segera mandi dan bersiap ke ruang operasi. Ibu saya pun telah tiba di rumah sakit. Oya pada saat menginap saya hanya seorang diri di kamar pasien yang kosong kamarnya ngga ada pasien lain -_- agak horor emang saat itu tapi yasudahlah...

Setelah mandi dan bersiap pukul 06.00 akhirnya saya diantar suster ke ruang Operasi. Di ruang tersebut saya harus menunggu di ruang tunggu operasi karena ruang operasi sedang disterilkan untuk melakukan operasi. Saya dipasangkan infus oleh suster dan berganti pakaian untuk operasi. Di ruang tunggu tsb saya ditemani ibu saya dan perasaan saya ngga karu-karuan. Deg degan takut dan pasrah deh, cuma berharap semuanya cepat selesai dan saya segera normal kembali :"D

Pukul 06.45 pun saya sudah bersiap diatas tempat tidur pasien dan saya dibawa menuju ruang operasi. Deg degan, takut, pasrah, dan saya hanya menatap langit-langit sambil komat kamit membaca doa agar diberi kelancaran oleh ALLAS SWT. TIba saatnya saya berada di dalam ruang operasi. Seperti di film-film gitu mau operasi ada lampu diatas yag besar bangettt.. Tubuh saya dipasang segala macam alar penunjang saat operasi berlangsung, oya dokter anastesi bilang saya akan dibius total, Alhamdulillah saat itu saya memang tidak mempunyai alergi obat.

Rasanya mata ini menolak untuk dipejamkan, saat suster menyuntikkan obat bius di infus, saya menolak untuk memejamkan mata hinggaa tak sadarkan diri. Satu jam berlalu saya terbangun dan saya sudah berada di ruang tunggu pada saat sebelum operasi. Ketika terbangun ada ibu saya disamping saya dan saya merasa sakit luar biasa di daerah payudara bekas operasi tersebut. Saya menangis kesakitan dan ibu saya memanggil suster, suster pun datang dan menyuntikkan obat peredam rasa nyeri di infus saya dan saya pun kembali tertidur. 15 menit kemudian saya terbangun dan alhamdulillah rasa sakit itu hilang :')

Hingga kini saya bersyukur Allah SWT masih memberi saya kesempatan hidup yang panjang. Amin O:)
Saya berharap tidak akan muncul lagi benjolan-benjolan lain yang dapat membahayakan hidup saya.
Thanks God for giving me a chance to continue my life :)

3 komentar:

  1. tikaaaaa lo kenapaa? ko ga cerita cerita siiih yampun cepet sembuh ya kamuuu :*

    BalasHapus
  2. iya beeeeeeep kan udah tau aku kenapa :D maaci yaaaa :)

    BalasHapus
  3. wah terima kasih atas sarannya sangat membantu :)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar dengan konten yang baik :